BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Banyak metode mengajar yang digunakan
pendidik dalam dunia pendidikan. Setiap metode tersebut mempunyai tujuan
masing-masing namun, pada akhirnya tujuannya adalah sama yakni membuat
pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang.
Salah satu metode yang digunakan oleh guru
ialah pembelajaran berbasis proyek. Hal ini merupakan aplikasi secara nyata
peserta didik dari pelajaran yang selama ini dipelajarinya. Pembelajaran
Berbasis Proyek (project-based
learning) adalah metode yang mendorong siswa untuk menjadi
lebih aktif dalam kelas dan mampu menerapkan pelajaran yang telah dipelajari
selama ini dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini membuat siswa menjadi produktif karena
siswa akan bekerja dalam sebuah proyek. Proyek yang diberikan adalah proyek
yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Proyek ini juga akan menumbuhkan
motivasi bagi siswa dalam pembelajaran karena lebih menarik dan lebih nyata.
1.2 Rumusan
Masalah
a. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis proyek?
b. Apa
saja tahapan pembelajaran berbasis proyek ?
c. Bagaimana
implementasi pembelajaran berbasis proyek ?
d. Apa
saja kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbasis proyek
1.3 Tujuan
a. Mengerti
tentang pembelajaran berbasis proyek
b. Mengetahui
tentang tahapan pembelajaran berbasis proyek
c. Mengetahui
pengimplentasian pembelajaran berbasis proyek
d. Mengetahui
kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbasis proyek
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek
cenderung kita jumpai di sekolah menengah kejuruan. Dengan adanya pembelajaran
berbasis proyek diharapkan peserta didik mampu mengaplikasikan pelajaran yang
selama ini dipelajari. Namun, belum ada
definisi resmi untuk menjelaskan tentang pembelajaran berbasis proyek.
Pembelajaran berbasis proyek selama ini ialah salah satu metode belajar dari pertanyaan/masalah menantang, yang melibatkan siswa dalam mendesain, memecahan masalah, membuat keputusan, atau
kegiatan investigasi, memberikan siswa kesempatan untuk
bekerja secara mandiri selama periode yang lama, dan
berujung pada realistis produk atau presentasi. Proses
pembelajaran ini mendorong siswa untuk aktif, bekerjasama, dan menuangkan ide-ide
kreatif dan inovatifnya.
2.2
Tahapan
Pembelajaran Berbasis Proyek
Ada tiga tahap yang saling berkaitan dan
saling menunjang satu sama lain. Ketiga hal tersebut merupakan pokok kunci
keberhasilan pembelajaran berbasis proyek.Dalam pembelajaran berbasis proyek
ada tiga tahapan yang dilalui oleh siswa yakni :
a.
Tahap perencanaan
Tahap perencanaan ini hampir sama dengan tahap
perancanaan pembelajaran pada umumnya. Namun, pembelajaran ini bertujuan untuk
membuat suatu proyek sehingga akan lebih kompleks. Tahap ini sangat
mempengaruhi kualitas tahap lainnya karena perencanaan memberikan tuntunan tentang
bagaimana proses pebelajaran dilaksanaan. Tahap perencanaan harus disusun
secara sistematis agar mencapai hasil yang optimal.Langkah-langkah perencanaan
agar sistematis adalah sebagai berikut :
a)
Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek
b)
Menganalisis karakteristik siswa
c)
Merumuskan strategi pembelajaran
d)
Membuat lembara kerja
e)
Merancang kebutuhan sumber belajar
f)
Merancang alat evaluasi
b.
Tahap pelaksanaan
Setelah tahap perencanaan telah dianggap
selesai, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Diproses ini siswa akan
merasakan pengalaman belajar yang kompleks. Siswa juga dapat menerapkan
berbagai ketrampilan yang telah dipelajarinya dalam tugas nyata. Beberapa hal
yang harus dilakukan agar pembelajaran berbasis proyek ini dapat berjalan
dengan baik, yakni :
a)
Mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan
b)
Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja
c)
Mengelompokkan siswa sesuai dengan tugas
masing-masing
d)
Mengerjakan poyek
c.
Tahap evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari
pembelajaran berbasis proyek. Melalui evaluasi ini, guru dapat melihat kemajuan
belajar siswa secara jelas. Kelemahan dalam poses ini juga dapat dilihat,
sehingga bisa dicari solusinya. Jadi ada tiga tahapan yang harus dilalui dalam
proses pembelajaran berbasis proyek. Untuk mencapai hasil yang optimal maka ketiga
tahap tersebut harus dilaksanakan dengan maksimal pula.
Tahap evaluasi merupakan proses yang tidak
boleh dihilangkan dalam proses belajar mengajar. Evaluasi belajar dapat
digunakan sebagai penilaian kemajuan siswa juga dapat digunakan untuk
mengetahui keefektifan kegiatan pembelajaran. Sehingga dalam proses
pembelajaran berbasis proyek, tahap evaluasi sangat dibutuhkan. Mengingat
proyek yang dikerjakan siswa bersifat kompleks dan terdiridari berbagai macam
pekerjaan, maka setiap jenis pekerjaan siswa harus dibuat instrumen evaluasi
yang lengkap.
2.3
Implementasi
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek dapat
diterapkan di berbagai matapelajaran. Implementasi
model pembelajaran berbasis proyek mengikuti lima langkah utama, sebagai berikut:
1.
Menetapkan
tema proyek.
Tema proyek adalah gagasan umum dan orisinil, penting dan menarik, masalah kompleks, dan
pemecahan masalah.
2.
Menetapkan konteks belajar.
Konteks belajar adalah
berhubungan dengan dunia nyata, mengelola waktu, tanggungjawab dan profesional.
3.
Merencanakan
aktivitas-aktivitas.
Aktivitas yang terkait adalah merencanakan dan membuat
proyek yang telah ditetapkan.
4.
Memproses
aktivitas-aktivitas.
Aktivitas
memproses meliputi membuat
sketsa, membuat analisa, pembuatan proyek kerja.
5.
Penerapan aktivitas-aktivitas untuk
menyelesaikan proyek.
Menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan benda
proyek, mengevaluasi hasil yang telah diperoleh, merevisi hasil yang telah
diperoleh, membuat laporan tentang proyek.
Pelaporan hasil kerja proyek ini bisa berupa
presentasi dengan laporan berbentuk print out. Hal ini bisa sebagai tolok ukur
dari keberhasilan siswa. Pembuatan laporan harus berdasarkan proyek yang telah
dibuat oleh siswa itu sendiri, sehingga proses pembuatan laporan ini akan
semakin membantu siswa memahami proyek yang telah dikerjakan.
2.4
Kelebihan
dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek Kelemahan
Kelebihan Pembelajaran
Berbasis Proyek
1.
Meningkatkan
motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong
kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting..
2.
Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.
3.
Meningkatkan kolaborasi. Mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
4.
Meningkatkan
keterampilan mengelola sumber, bertanggungjawab,
mengorganisasi, dan mengatur waktu.
5.
Media belajar yang berkembang sesuai dunia
nyata.
6.
Pembelajaran berbasis proyek melibatkan
para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
7. Pembelajaran
berbasis proyek membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga
peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek
1. Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk
menyelesaikan masalah.
2. Membutuhkan biaya yang cukup banyak
3. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,
dimana instruktur memegang peran utama di kelas.
4. Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
5. Beberapa siswa yang memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan.
6. Ada kemungkinan siswa yang kurang aktif
dalam kerja kelompok.
7. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara
keseluruhan
BAB
III
KESIMPULAN
Pembelajaran berbasis proyek adalah
salah satu metode pembelajaran efektif . pembelajaran ini menjadikan siswa
sebagai pusat pendidikan. Siswa diberi tugas membuat suatu proyek dengan
perencanan, pelaksanaan serta di evaluasi sendiri sebelum dinilai oleh guru
yang bersangkutan. Metode ini sangat membantu siswa dalam memahami
matapelajaran karena siswa dapat saling bertukar informasi, memanajemen waktu,
bertanggungjawab serta berorganisasi. Metode ini sangat cocok digunakan di
semua tingkatan sekolah. Baik dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Penilaian pembelajaran berbasis proyek ini mencakup perencanaan, pelaksanaan,
hasil kerja dan pelaporan. Pelaporan hasil kerja dapat berupa print out dan
dipresentasikan.
DAFTAR RUJUKAN
Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta:Gaung Persada Press
Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP.
Jakarta:Gaung Persada Press
Wena , Made . 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer :
Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta:Bumi Aksara
Johnson , Elaine B . 2007. Contextual Teaching and Learning :
Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung:Mizan
Learning Center (MLC)
0 comments:
Post a Comment