Chating

Monday, April 29, 2013

Pembelajaran Berbasis Proyek



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Banyak metode mengajar yang digunakan pendidik dalam dunia pendidikan. Setiap metode tersebut mempunyai tujuan masing-masing namun, pada akhirnya tujuannya adalah sama yakni membuat pendidikan di Indonesia semakin maju dan berkembang.
Salah satu metode yang digunakan oleh guru ialah pembelajaran berbasis proyek. Hal ini merupakan aplikasi secara nyata peserta didik dari pelajaran yang selama ini dipelajarinya. Pembelajaran Berbasis Proyek (project-based learning) adalah metode yang mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif dalam kelas dan mampu menerapkan pelajaran yang telah dipelajari selama ini dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini membuat siswa menjadi produktif karena siswa akan bekerja dalam sebuah proyek. Proyek yang diberikan adalah proyek yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Proyek ini juga akan menumbuhkan motivasi bagi siswa dalam pembelajaran karena lebih menarik dan lebih nyata.
1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis proyek?
b.      Apa saja tahapan pembelajaran berbasis proyek ?
c.       Bagaimana implementasi pembelajaran berbasis proyek ?
d.      Apa saja kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbasis proyek
1.3  Tujuan
a.       Mengerti tentang pembelajaran berbasis proyek
b.      Mengetahui tentang tahapan pembelajaran berbasis proyek
c.       Mengetahui pengimplentasian pembelajaran berbasis proyek
d.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbasis proyek



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek cenderung kita jumpai di sekolah menengah kejuruan. Dengan adanya pembelajaran berbasis proyek diharapkan peserta didik mampu mengaplikasikan pelajaran yang selama ini dipelajari.  Namun, belum ada definisi resmi untuk menjelaskan tentang pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek selama ini ialah salah satu metode belajar dari pertanyaan/masalah menantang, yang melibatkan siswa dalam mendesain, memecahan masalah, membuat keputusan, atau kegiatan investigasi, memberikan siswa kesempatan untuk bekerja secara mandiri selama periode yang lama, dan berujung pada realistis produk atau presentasi. Proses pembelajaran ini mendorong siswa untuk aktif, bekerjasama, dan menuangkan ide-ide kreatif dan inovatifnya.
    
2.2     Tahapan Pembelajaran Berbasis Proyek
Ada tiga tahap yang saling berkaitan dan saling menunjang satu sama lain. Ketiga hal tersebut merupakan pokok kunci keberhasilan pembelajaran berbasis proyek.Dalam pembelajaran berbasis proyek ada tiga tahapan yang dilalui oleh siswa yakni :
a.       Tahap perencanaan
Tahap perencanaan ini hampir sama dengan tahap perancanaan pembelajaran pada umumnya. Namun, pembelajaran ini bertujuan untuk membuat suatu proyek sehingga akan lebih kompleks. Tahap ini sangat mempengaruhi kualitas tahap lainnya karena perencanaan memberikan tuntunan tentang bagaimana proses pebelajaran dilaksanaan. Tahap perencanaan harus disusun secara sistematis agar mencapai hasil yang optimal.Langkah-langkah perencanaan agar sistematis adalah sebagai berikut :
a)      Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek
b)      Menganalisis karakteristik siswa
c)      Merumuskan strategi pembelajaran
d)     Membuat lembara kerja
e)      Merancang kebutuhan sumber belajar
f)       Merancang alat evaluasi

b.      Tahap pelaksanaan
Setelah tahap perencanaan telah dianggap selesai, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan. Diproses ini siswa akan merasakan pengalaman belajar yang kompleks. Siswa juga dapat menerapkan berbagai ketrampilan yang telah dipelajarinya dalam tugas nyata. Beberapa hal yang harus dilakukan agar pembelajaran berbasis proyek ini dapat berjalan dengan baik, yakni :
a)      Mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan
b)      Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja
c)      Mengelompokkan siswa sesuai dengan tugas masing-masing
d)     Mengerjakan poyek

c.       Tahap evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pembelajaran berbasis proyek. Melalui evaluasi ini, guru dapat melihat kemajuan belajar siswa secara jelas. Kelemahan dalam poses ini juga dapat dilihat, sehingga bisa dicari solusinya. Jadi ada tiga tahapan yang harus dilalui dalam proses pembelajaran berbasis proyek. Untuk mencapai hasil yang optimal maka ketiga tahap tersebut harus dilaksanakan dengan maksimal pula.
Tahap evaluasi merupakan proses yang tidak boleh dihilangkan dalam proses belajar mengajar. Evaluasi belajar dapat digunakan sebagai penilaian kemajuan siswa juga dapat digunakan untuk mengetahui keefektifan kegiatan pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran berbasis proyek, tahap evaluasi sangat dibutuhkan. Mengingat proyek yang dikerjakan siswa bersifat kompleks dan terdiridari berbagai macam pekerjaan, maka setiap jenis pekerjaan siswa harus dibuat instrumen evaluasi yang lengkap.

2.3     Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan di berbagai matapelajaran. Implementasi model pembelajaran berbasis proyek mengikuti lima langkah utama, sebagai berikut:
1.      Menetapkan tema proyek.
Tema proyek adalah gagasan umum dan orisinil, penting dan menarik, masalah kompleks, dan  pemecahan masalah.
2.      Menetapkan konteks belajar.
 Konteks belajar adalah berhubungan dengan dunia nyata, mengelola waktu, tanggungjawab dan profesional.
3.      Merencanakan aktivitas-aktivitas.
Aktivitas yang terkait adalah merencanakan dan membuat proyek yang telah ditetapkan.
4.       Memproses aktivitas-aktivitas.
Aktivitas memproses meliputi membuat sketsa, membuat analisa, pembuatan proyek kerja.
5.      Penerapan aktivitas-aktivitas untuk menyelesaikan proyek.
Menguji langkah-langkah yang telah dikerjakan dan benda proyek, mengevaluasi hasil yang telah diperoleh, merevisi hasil yang telah diperoleh, membuat laporan tentang proyek.
Pelaporan hasil kerja proyek ini bisa berupa presentasi dengan laporan berbentuk print out. Hal ini bisa sebagai tolok ukur dari keberhasilan siswa. Pembuatan laporan harus berdasarkan proyek yang telah dibuat oleh siswa itu sendiri, sehingga proses pembuatan laporan ini akan semakin membantu siswa memahami proyek yang telah dikerjakan.

2.4     Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek Kelemahan
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Proyek 
1.      Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting..
2.      Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
3.      Meningkatkan kolaborasi. Mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
4.      Meningkatkan keterampilan mengelola sumber, bertanggungjawab, mengorganisasi, dan mengatur waktu.
5.      Media belajar yang berkembang sesuai dunia nyata.
6.      Pembelajaran berbasis proyek melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
7.      Pembelajaran berbasis proyek  membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek 
1.        Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.
2.        Membutuhkan biaya yang cukup banyak
3.        Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana instruktur memegang peran utama di kelas.
4.        Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
5.        Beberapa siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
6.        Ada kemungkinan siswa yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
7.        Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

BAB III
KESIMPULAN
Pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu metode pembelajaran efektif . pembelajaran ini menjadikan siswa sebagai pusat pendidikan. Siswa diberi tugas membuat suatu proyek dengan perencanan, pelaksanaan serta di evaluasi sendiri sebelum dinilai oleh guru yang bersangkutan. Metode ini sangat membantu siswa dalam memahami matapelajaran karena siswa dapat saling bertukar informasi, memanajemen waktu, bertanggungjawab serta berorganisasi. Metode ini sangat cocok digunakan di semua tingkatan sekolah. Baik dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Penilaian pembelajaran berbasis proyek ini mencakup perencanaan, pelaksanaan, hasil kerja dan pelaporan. Pelaporan hasil kerja dapat berupa print out dan dipresentasikan.  


















DAFTAR RUJUKAN
Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Gaung Persada Press
Yamin, Martinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta:Gaung Persada Press
Wena , Made . 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta:Bumi Aksara
Johnson , Elaine B . 2007. Contextual Teaching and Learning : Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung:Mizan Learning Center (MLC)


0 comments: